Sunday, October 22, 2017

Makalah Pemanfaatan Fauna sebagai Sumber Daya Alam di Indonesia



BAB II
PEMBAHASAN

Pemanfaatan Fauna Sebagai Sumber Daya Di Indonesia
Keberadaa fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia. Hewan mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Ada yang saling ketergantungan antara hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing.Ketergantungan fauna pada manusia adalah dalam upaya perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatka fauna untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna oleh manusia antara lain adalah untuk :
1.      Dikonsumsi
Manusia membutuhkan makanan dari hewan untuk keperluan tubuhnya agar tetap hidup dan sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis hewan tertentu dikonsumsi oleh manusia.
2.      Tujuan pendidikan dan penelitian
Suaka margasatwa merupakan tempat yang sangat ideal untuk tujuan pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenishewan dan ekosistemnya.
3.      Sarana rekreasi
Keanekaragaman fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya Cibodas, di Jawa Barat, Pulau Komodo di P. Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan Ujung Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis domestik dan luar negeri.
Suaka alam merupakan kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi utama sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hewan serta tata lingkungannya. Suaka alam merupakan usaha konservasi fauna yang mencakup cagar alam dan suaka margasatwa.
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ekosistem asli, memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. Suaka margasatwa bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kelangsungan hidup satwa tertentu agar tidak punah. Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan tata lingkungannya. Kawasan ini untuk melindungi dan melestarikan fauna yang hidup di dalamnya yang mempunyai nilai tertentu agar dapat berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain itu cagar alam juga dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari suaka margasatwa dan cagar alam adalah sebagai berikut:
1.      Melindungi fauna dari ancaman kepunahan.
2.      Menjaga kesuburan tanah.
3.      Mengatur tata air.
4.      Menjadi tempat/obyek wisata.
5.      Menambah sumber devisa negara.
6.      Menjadi tempat belajar di lapangan (praktek).
7.      Menjadi tempat penelitian.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia yang lebih baik. Banyak sekali sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk hidup.Sumber daya alam hewani adalah sumber daya alam yang berasal dari hewan.
Sumber daya alam ini dapat diperbarui karena selama hewan masih berkembang biak maka populasi hewan itu sendiri akan tetap ada. Sumber daya alam hewani memiliki segudang manfaat bagi kehidupan manusia. Itulah kenapa banyak sektor yang bergerak di bidang hewani untuk melestarikan setiap hewan yang hidup di muka bumi
     



Persebaran Fauna di indonesia
Indonesia berada di antara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu kawasan Oriental dan Australia. Berbagai jenis fauna yang ada di indonesia meliputi jenis Mamalia lebih (dari 500 jenis) kupu-kupu (lebih dari 100 jenis), reptil (lebih dari 600 jenis), burung ( lebih dari 1.500 jenis), dan amfibi ( lebih dari 250 jenis). Persebaran nya terdiri dari tiga kelompok berdasarkan keadaan geografis, yaitu fauna indonesia barat, fauna indonesia tengah dan fauna indonesia timur.
a.Fauna Indonesia Barat
Kawasan fauna indonesia barat meliputi pulau sumatra, pualu jawa, pulau kalimantan dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Fauna kawasan indonesia barat sering disebut fauana dangkalan sunda. Batas wilayah kawasan fauana Dangkalan Sunda adalah garis Wallace.
Jenis-jenis kawasan dangkalan sunda termasuk tipe Asiatis antara lain gajah, banteng, beruang, orang utan, harimau, tapir , rusa, badak bercula satu, burung elang, ikan pesut( sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam), kerbau, babi hutan, buaya, tringgiling, biawak, bunglon, dan kijang.
b. Fauna Indonesia tengah
Meliputi Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa tenggara. Jenis- jenis kawasan ini antar lain anoa, babi rusa, kura-kura, biawak,kuskus, kera, tarsius, komodo, buaya, ular, serta berbagai jenis burung, anatara lain burung cenderawasih, maleo, kakatua, nuri, raja udang.
c. Fauna Indonesia Timur
Yang meliputi Papua dan pulau pulau kecil di sekitarnya. Wilayah ini sering disebut wilayah fauna Dangkalan Sahul. Jenis – jenis fauna di kawasan Dangkalan Sahul termasuk tipe Australis, antara lain kanguru, wallaby, cenderawasih, kasuari, kakatua, nokdiak (landak irian), opusum laying( pemanjat bergantung), buaya, biawak, kadal dan kura-kura.

SATWA BUDIDAYA
·       Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
Sekitar 70% wilayah Indonesia terdiri dari lautan sehingga hasil sumber daya perikanan pun akan sangat melimpah. Perlu dilakukan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam perikanan dengan baik dan terstruktur agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan bisa dinikmati secara berkesinambungan dari generasi ke generasi.
Peran pemerintah dan masyarakat (khususnya nelayan) sangatlah penting dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam perikanan. Salah satu upaya tersebut dapat diaplikasikan seperti pembuatan kebijakan dalam teknis penangkapan ikan misalnya pelarangan menggunakan bom ikan, pengaturan waktu tangkap, membatasi jumlah tangkapan maupun menerapkan standar ukuran ikan yang hanya boleh ditangkap.
a.       Jenis Perikanan dan Persebarannya di Indonesia.
Secara umum jenis perikanan dan persebarannya dapat kita golongkan menjadi 3 macam, yakni:
1.      Perikanan Darat
Yang termasuk perikanan darat adalah sebagai berikut :
·         Perikanan air payau atau perikanan tambak
Syarat perikanan tambak:
a)      Lahannya merupakan zona pasang naik surut
b)      Tanahnya subur bagi pertumbuhan makanan ikan
c)      Dekat dengan sungai dan curah hujannya tinggi
d)     Transportasi untuk pemasaran mudah
e)      Tersedianya benih
Jenis ikan yang sering dibudidayakan di tambak yaitu bandeng dan udang. Daerah persebaran budidaya tambak tersebut terdapat dipantai utara Banten, Jakarta, Cirebon,Pekalongan,Pati,Rembang,Gresik,Surabaya,Pasuruan,Bangil,Probolinggo dan Madura.



 


·         Perikanan Kolam Air Tawar
Jenis ikan yang dibudidayakan meliputi : ikan mas,gurame,tawes,nila,mujair dan lele.
Daerah persebaran budidaya kolam air tawar antara lain Jawa Barat dan Minahasa.




·         Perikanan di Rawa,Waduk,Danau dan Sungai
Budidaya ikan yang dilakukan didanau antara lain di Danau Toba dan Danau Tempe. Sedangkan budidaya ikan di waduk misalnya yang dilakukan di Waduk Cirata, Jatiluhur atau Jawa Barat dan Waduk Karangkates.



·         Perikanan sawah
Jenis perikanan ini disebut juga perikanan mina padi. Caranyadengan menebarkan benih ikan (tawes atau munjair) pada waktu tanam padi dan memanennya pada saat padi sudah masak.

2.      Perikanan Laut
Wilayah laut yang merupakan daerah penangkapan ikan terbagi menjadi 3 bagian:
·         Perairan pantai
·         Perairan laut dangkal, contohnya Laut Jawa,Selat Sunda,Selat Malaka.
·         Daerah upwelling current
Beberapa daerah upwelling current adalah Selat Makasar,sebelah selatan Pulau Jawa sampai timor,Laut Arafuru bagian timur dan Kepulauan Aru.
Menurut pengusahaannya, perikanan laut dikelompokkan menjadi :
a)      Perikanana Rakyat
Perikanan rakyat adalah perikanan yang dilakukan para nelayan di sepanjang pantai dengan perahu-perahu sederhana. Daerah-daerah yang ramai adalah Bagan siapi-api,Bengkalis,Bawean,Madura,Tuban,Muncar,Kota Baru,Flores dan Ambon. Jenis ikan yang ditangkap antara lain : tongkol,tenggiri,kakap,kembung,layur,teri.
b)      Perikanan Industri
Cirri khas perikanan industry yang menggunan peralatan modern, hasil penagkapan ikan untuk diperdagangkan dalam bentuk ikan asin,ikan segar,dan ikan dalam kaleng. Daerah perikanan industri diantaranya Bagab siapi-api,Tegal,Ujung Pandang dan Ambon.

b.      Kendala-Kendala dalam Bidang Perikanan.
Kegiatan ekonomi disektor perikanan banyak terdapat kendala yang mengakibatkan kesejahteraan para nelayan atau pelaku budidaya ikan dinilai masih jauh dari harapan. Adapun beberapa kendala tersebut, antara lain sebagai berikut:
·         Masih banyak sistem penangkapan ikan di perairan darat yang kurang memerhatikan faktor kelestarian lingkungan alam seperti menggunakan bom, racun, setrum listrik dll.
·         Pengetahuan para nelayan tentang perikanan masih tergolong rendah sehingga belum mampu mengelola sumber daya alam secara optimal.
·         Peralatan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan masih relatif sederhana dan masih tergantung oleh faktor cuaca.
·         Nelayan tidak punya modal sehingga sulit untuk mengembangkan diri.
·         Proses pengolahan ikan masih menggunakan alat-alat sederhana sehingga seringkali tidak efisiensi tenaga, biaya dan hasilnya pun hanya sedikit.
·         Banyak para nelayan yang terjerat utang oleh para tengkulak dan rentenir sehingga para nelayan semakin terpuruk dalam kemiskinan.


·       Peternakan
Peternakan merupakan kegiatan mengembangbiakan hewan ternak serta membudidayakan hewan tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dan manfaat dari hewan tersebut. Fungsi utama dari adanya peternakan bukan hanya memelihara hewan saja namun juga ada fungsi lainnya yang tak kalah penting yaitu mendapatkan manfaat dan hasil yang sudah direncanakan sebelumnya dan menerapkan sistem manejemen tertentu untuk bisa mendapatkan tujuan yang telah ditetapkan.
Pada umumnya, peternakan di Indonesia hanya dilakukan sebagai pekerjaan sambilan. Usaha peternakn di Indonesia kurang berkembang karenadipengaruhi oleh faktor iklim yang kurang menguntngkan yaitu tingkat curah hujan yang tinggi, sehingga tidak mendukung tumbuhnya padang rumput yang merupakan bahan makanan ternak.
Usaha peternakan yang merupakan mata pencaarian pokok hanya terdapat di Madura dan Nusa Tenggara di Madura diternakkan sapi pedaging. Selain di Madura, ternak banyak dipelihara di Lombok, Flores, Sumbawa, Sulawesi Selatan. Sedangkan peterkan sapi perah terdapat di daerah Pangalengan dan Lembang, yang dipelihara dengan sistem tambang.
Beebrapa jenis sapi yang terkenal dari Indonesia antara lain sebagai berikut:
·         Sapi bali, merupakan jenis banteng yang dijinakkan yang telah dijinakkan, banyak dimanfaatkan sebagai sapi pedaging dan pembajak sawah
·         Sapi Madura, merupakan hasil kawin silang antara Sapi Zebu dari india dengan banteng
·         Sapi Angole, berasal dari India termasuk golongan Zebu, banyak diternakkan di Pulau Sumba
·         Sapi Brahman, termasuk golongan Zebu

Selain sapi, hewan yang diternakkan di Indoesia yaitu kuda dan babi Kuda banyak diternakkan di pulau Flores, Sumba ,dan Timor  Sedangkan babi banyak diternakkan di daerah Bali, Nusa Tenggara , Sumatera Utara, Kalimantan timur, dan Sulawesi Utara
Jika dilihat dari jenisny, pengembangan peternakan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
·         Ternak Hewan Besar, misalnya Sapi,Kuda,dan Kerbau
·         Ternak Hewan Keci, misalnya Kambing,Domba,Kelinci,dan Babi
·         Ternak Unggas, misalnya Ayam,Bebek,dan Burung

a.       Tujuan berternak
Setiap kegiatan pastinya memiliki tujuan termasuk dalam kegiatan berternak. Contoh dari usaha peternakan adalah mampu menghasilkan keuntungan atau laba dari penjualan ternak yang dikembangbiakan. Jika ini adalah tujuannya maka harus dibarengi dengan proses manajemen, akuntasi, pemasarn dan ekonomi perusahaan yang baik. namun jika tujuan dari peternakan ini adalah untuk bukan komersial seperti lebih memanfaatkan lahan yang kosong dan lainnya maka harus tetap dicarikan modal supaya bisa melakukan kegiatan tersebut.
b.      Manfaat dan hasil beternak
Manfaat dan hasil dari beternak ini akan berkaitan dengan hasil dari hewan ternak tersebut. Terdapat manfaat nilai ekonomis dari adanya ternak ini meliputi:
·         Daging
Salah satu hasil utama dari adanya kegiatan peternakan ini adalah untuk menghasilkan daging. Misalnya saja daging sapi, domba, ayam dan lainnya. ternak ini biasanya untuk hewan mamalia. Selain daging, manfaat lainnya yang akan didapatkan adalah susu dari hewan mamalia ini. susu kemudian juga bisa dibuat menjadi berbagai olahan turunan lainnya seperti keju, yoghurt, es krim, mentega, kefir dan kumis. Untuk hewan yang diambil susunya maka jika hewan tersebut sudah tidak produktif lagi biasanya hewan tersebut akan disembelih untuk diambil daging dan kulitnya.



·         Serat
Manfaat lainnya dari kegiatan beternak adalah mampu menghasilkan serat tekstil. Biasanya diambil dari bulu hewan seperti sapi, domba , kambing, rusa, mohair, dan lainnya yang bisa diolah menjadi wol. Wol ini kemudian dipintal lagi dan dapat menjadi serat benang yang digunakan untuk membuat pakaian.
·         Pupuk
Dalam usaha peternakan juga bisa menghasilkan pupuk. Pupuk ini terbuat dari kotoran hewan yang telah dicampur dengan bahan lainnya sehingga menjadi pupuk kandang non kimia yang baik untuk tanaman dan lingkungan. Pupuk juga bisa dijadikan sebagai plester bangunan serta bisa menjadi pembuat api yang optimal.
·         Tenaga kerja
Hewan yang diternak juga bisa menjadi tenaga kerja pada berbagai jenis pekerjaan manusia. Misalnya saja sebagai kendaraan seperti unta dan kuda kemudian sebagai penggerak alat mekanik terutama jika belum adanya mesin dan bisa juga sebagai pembajak pada lahan pertanian. Saat ini fungsi hewan ternak untuk tenaga kerja masih digunakan oleh manusia dan mungkin bisa anda amati di sekitar anda.
·         Pengelolaan lahan
Terkadang hewan ternak juga bisa dijadikan sebagai cara untuk mengendalikan beberapa jenis hama dan gulma tertentu pada lahan pertanian. Selain itu hewan ini juga bisa berfungsi sebagai pemakan rumput dan semak belukar yang terlalu rimbun pada lahan sehingga dalam pengelolaan lahan bisa menjadi lebih optimal.
·         Sebagai penyerbuk tanaman
Saat ini dalam kegiatan pertanian dan perkebunan tidak jarang menggunakan bantuan dari hewan yang diternak seperti lebah misalnya untuk dapat membantu proses penyerbukan tanaman lebih cepat dan lebih baik. perkebunan yang sering menggunakan jasa dari lebah ini adalah perkebunan apel dan cabai karena tidak bisa kawin dalam satu rumah pada tanaman tersebut.
·         Biogas
Manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari kegiatan peternakan adalah dapat dijadikan biogas. Biogas ini diproses dari fermentasi kotoran hewan sapi yang mengandung zat tertentu untuk membuat bahan bakar biogas. Dengan adanya teknologibiogas ini bisa menjadi alternatif energi yang ramah lingkungan dan daoat diperbaharui dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar




SATWA LIAR
MANFAAT SATWA LIAR
·         Sumber protein hewani
Tak kurang dari 20 jenis satwa liar, antara lain rusa, berhasil didomestikasi di dunia, dengan tujuan produksi daging sebagai sumber protein. Satwa tersebut, merupakan sumber protein alternatif terbaru yang telah mendapat tempat tersendiri di lidah konsumen Barat, apa lagi daging rusa berserat empuk dan memiliki gizi yang baik, rendah kalori dan rendah kolesterol. Domestikasi, merupakan proses pemeliharaan satwa dari kehidupan liar menjadi di bawah kontrol manusia dan dikembangkan sesuai dengan tujuan pemanfaatan manusia. Sapi, kuda, kambing dan lain-lain didomestikasi manusia sejak ribuan tahun lalu.
Sementara hingga saat ini Indonesia belum memberi perhatian serius terhadap rusa komersial yang mengarah pada pemanfaatan produk secara profesional dan belum memiliki model usaha penangkaran sistem peternakan, meskipun Indonesia memiliki tiga jenis rusa tropis, yakni rusa Jawa, rusa Sambar, dan rusa Bawean.Satu-satunya penangkaran rusa di Indonesia yang dikembangkan berdasarkan peternakan hanya ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur di bawah Dinas Peternakan provinsi sejak 1998.
Potensi satwa liar saat ini, ujarnya, cenderung dinilai rendah dengan membatasinya sebagai satwa lindungan, untuk kepentingan estetika, atau tontonan turis dan mengabaikan potensi manfaat satwa lebih luas. Sering terjadi polemik berkepanjangan antara penangkaran dan pemanfaatan satwa liar, di mana CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) telah memperingatkan perlunya kewaspadaan adanya penyalahgunaan status hasil penangkaran dan penangkapan dari alam. Namun UU no 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan memungkinkan suatu jenis satwa liar berubah status menjadi hewan ternak bila secara genetik telah stabil tanpa bergantung pada populasi di habitat alam.
·         Wisata Konservasi
Bumi Indonesia sangat kaya akan sumber-sumber keindahan, baik itu keindahan yang diciptakan oleh manusia dalam bentuk seni maupun keindahan yang diciptakan oleh Tuhan yang berupa keindahan bentang alam Indonesia. Dari yang paling dekat yaitu Pulau Jawa dan Bali saja sudah mempunyai eksotika alam yang beitu menakjubkan, apalagi seluruh wilayah Indonesia. Bisa dikatakan kalau orang Indonesia begitu dimanja oleh kekayaan alamnya yang berlimpah sehingga tak jarang banyak manusia-manusia Indonesia yang terlena dengan keadaan ini.
Sebagian besar sudah lupa bahwa kekayaan dan keanekaragaman hayati adalah titipan dari Tuhan yang harus dijaga demi kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Menurut berita di media masa, keadaan yang terjadi saat ini adalah eksploitasi demi eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati nusantara mewarnai Indonesia. Akibatnya banyak masalah yang muncul belakangan ini, tidak hanya punah dan semakin langkanya keanekaragaman fauna dan flora yang mungkin bagi sebagian besar masyarakat tidak dirasakan secara langsung, masalah lebih besar yang muncul adalah bencana alam dan yang lebih parah menurut ahli lingkungan adalah pemanasan global.
Menghentikan kerusakan alam di Indonesia sepertinya masih sulit untuk diwujudkan apabila kepentingan ekonomi dan mungkin politik masih mewarnai pengelolan lingkungan hidup. Kawasan konservasi berupa taman nasional dan cagar alam mungkin solusi untuk menurunkan laju kerusakan lingkungan dan pencegah penurunan kualitas keanekaragaman hayati di Indonesia.
Begitu banyak kawasan konservasi di negri ini diharapkan mampu menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di dalamnya serta kehidupan sosial budaya masyarakat yang hidup di sekitarnya. Di Pulau Jawa yang tercatat sebagai pulau terpadat di Indonesia mempunyai banyak taman nasional dan cagar alam, namun masalahnya terletak pada luasan wilayahnya yang menurut ahli masih dirasa kurang untuk ukuran pulau Jawa dan kawasan tersebut masih terpecah-pecah sehingga wilayah jelajah satwa liar menjadi terbatas, hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kepunahan dari satwa tersebut.
Dari ujung barat sampai ujung timur pulau Jawa mempunyai banyak taman nasional dengan beragamnya bentang alam sampai keanekaragaman hayatinya. Di bagian barat pada umumnya mempunyai kondisi iklim yang lebih basah dan bagian timur dari pulau Jawa mempunyai iklim yang lebih kering. Selain itu berbagai satwa endemik ataupun satwa maskot di suatu kawasan taman nasional telah menjadikan kawasan tersebut sangat berarti bagi tempat tinggal terakhir satwa-satwa tersebut.
Menurut UU No. 5 tahun 1990, taman nasional adalahkawasan pelesatarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Dengan melihat definisi tersebut maka alangkah baiknya wisata alam lebih diarahkan untuk mengunjungi kawasan taman nasional, karena selain wisata atau rekreasi, pengetahuan akan pentingnya konservasi pun akan tertanam dalam hati.
Bagi para penikmat burung, kawasan taman nasional juga menawarkan eksotisme burung-burung liar yang mungkin tidak dijumpai di kawasan lain, sehingga tak jarang kawasan ini mempunyai program bird race atau kompetisi pengamatan burung. Atau untuk penikmat tantangan alam, kawasan taman nasional juga sangat menawarkan tantangan alam yang sangat menakjubkan. Kunjungan ke taman nasional dapat dijadikan ajang untuk mendukung visit indonesia year 2010 dan tentunya mendukung pelestarian alam di Indonesia.

Macam-Macam Hewan Liar

Bumi ini begitu luas dan besar, dihuni oleh ratusan juta bahkan milyaran organisme yang berbeda. Masih banyak makhluk hidup yang belum bisa diidentifikasikan oleh para ilmuan sampai saat ini. Bumi yang begitu luas ini tentu memiliki tempat untuk hidupnya spesies-spesies lain di atasnya, selain manusia. Binatang-binatang liar dibagi atas habitat mereka yaitu di darat dan di laut. Di darat kita mungkin sudah sering melihat beberapa dari mereka di kebun-kebun binatang, taman safari atau lahan konservasi.
  • Kucing besar. Bukan berarti kucing yang biasa dipelihara di rumah-rumah dalam ukuran besar, tetapi hewan-hewan karnivora yang masih memiliki hubungan jauh dengan kucing. Mereka di antaranya harimau, singa, macan tutul, macan kumbang, kucing hutan dan semacamnya.
  • Herbivora besar. Hewan herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. Sapi termasuk herbivora dan ukurannya tergolong besar tapi coba bandingkan dengan hewan-hewan lain seperti jerapah, gajah, karibu atau bison.
  • Primata. Hewan-hewan primata sering kali disamaratakan sebagai ‘keluarga monyet’ meskipun sebenarnya monyet itu hanyalah salah satu dari jenis primata yang beraneka ragam. Meskipun mereka termasuk hewan yang cerdas, habitat alami primata adalah di alam bebas bukan bersama manusia.
Itu hanya beberapa contoh kecil dari hewan-hewan liar yang hidup di daratan. Kemudian masih ada hewan-hewan yang hidup liar di habitat perairan. Mereka bisa kita lihat di akuarium-akuarium raksasa atau tempat konservasi perairan.
  • Hewan Amphibi dan Reptilia. Hewan amphibi mampu beradaptasi di dua alam, baik air maupun daratan. Mereka contohnya buaya, kura-kura, atau katak hutan. Ular sendiri termasuk ke dalam reptilia, meskipun sebagian besar dari mereka hidup di hutan atau pepohonan, ada juga yang mampu tinggal dan beradaptasi di daerah perairan.
  • Mamalia laut. Bukan berarti ada sapi atau kambing yang bisa berenang, ada beberapa hewan di laut yang ternyata bukan spesies ikan atau reptil melainkan mamalia. Contohnya paus, lumba-lumba, anjing laut dll.
  • Ikan besar. Pernah menyaksikan film Jaws? Ya, ikan hiu adalah salah satu penguasa laut, sebagai karnivora dengan badan yang besar. Selain hiu ada ikan-ikan besar lain seperti pari atau tuna yang hidup bebas di lautan.
Ini juga hanya sebagian kecil dari hewan liar yang bisa ditemukan di habitat perairan. Di alam bebas jumlahnya sangat banyak sekali.
PEMANFAATAN SATWA LIAR
·       Ular

·         Menyembuhkan Beberapa Jenis Penyakit
Daging ular juga mampu untuk mengobati beberapa jenis penyakit, tidak hanya daging ular kobra saja, namun daging ular biasa juga bisa membantu untuk mengobati beberapa jenis penyakit secara efektif, oleh karena itu banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi daging ular untuk tujuan menyembuhkan beberapa penyakit yang diderita. Berikut beberapa penyakit yang konon dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi daging ular :
  • Alergi berat
  • Tekanan darah tinggi
  • Stroke
  • Kanker
·         Mengobati Impotensi
Dari beberapa pengalaman orang yang mengkonsumsi ular, dagingnya sangat efektif untuk meningkatkan gairah dan sangat ampuh untuk mengobati impotensi.
·         Efektif untuk anti racun / radikal bebas
Selain mengobati beberapa jenis penyakit, daging ular juga bisa dimanfaatkan untuk anti racun. Bisa ular memang bisa dibilang beracun dan sangat mematikan namun di dalam daging ular serta bisa itu sendiri juga bisa dimanfaatkan untuk anti racun / penawar racun, terutama radikal bebas yang terdapat pada tubuh.
·         Harimau

Harimau diburu karena khasiatnya. Bola mata harimau dianggap sebagai obat epilepsi dan malaria. Bulunya dipercaya sebagai obat sakit gigi. Otaknya digunakan orang sebagai obat jerawat. Lemaknya dikatakan sebagai obat rematik. Kukunya dapat berkhasiat mengatasi insomnia. Ekornya dipercaya sebagai obat penyakit kulit. Selain itu, bulunya dapat dijadikan bahan pakaian atau mantel.
·         Badak

Badak di Asia Timur diburu karena cula badak dianggap berkhasiat sebagai obat. Di Timur Tengah, cula badak sering digunakan untuk membuat gagang pedang bernilai tinggi.
·         Gajah

Gajah banyak diburu untuk diambil gadingnya. Gading gajah memiliki nilai jual yang tinggi. Harga gading gajah mahal. Gading gajah dijadikan barang kerajinan tangan maupun benda dekorasi penghias rumah. Para pemburu gajah sering menangkap dan membunuh gajah hanya untuk mengambil gadingnya saja. Perburuan gading gajah yang terus meningkat mengancam keberadaan gajah.
·        Ular dan Buaya

Ular dan buaya juga sering diburu untuk diambil kulitnya. Kulit ular dan buaya digunakan sebagai bahan baku pembuatan tas, ikat pinggang, dan dompet.
·         Cenderawasih

Burung cenderawasih banyak diburu untuk diambil bulunya. Bulu burung cenderawasih dan merak sangat indah. Bulu cenderawasih digunakan sebagai hiasan pada topi. Suku Asmat di Irian Jaya menggunakan bulu cenderawasih sebagai penghias kepala. Burung cenderawasih termasuk kelompok hewan yang dilindungi karena keberadaannya yang sudah sangat sedikit. Selain itu, burung cenderawasih hanya dapat dijumpai di daerah Irian Jaya.
·         Burung Merak

Burung merak banyak diburu untuk diambil bulunya. Bulu burung merak digunakan sebagai penghias reog. Keberadaan burung merak semakin sedikit karena terus diburu. Bahkan sekarang ini, para seniman reog harus mendatangkan bulu merak dari India untuk menghias topeng mereka. Hal ini dikarenakan bulu merak susah diperoleh karena jumlah merak berkurang.
Kepunahan hewan langka berakibat buruk pada kelestarian jenis hewan tersebut. Selain itu, kepunahan hewan dapat menyebabkan keseimbangan ekosistemnya terganggu karena terputusnya rantai makanan. Hal ini dapat dicegah dengan menghentikan perburuan liar dan membudidayakan hewan tersebut. Budidaya dapat dilakukan secara alami atau menggunakan teknologi.






UPAYA MENJAGA KELESTARIAN FAUNA DI INDONESIA
·         Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya. contoh suaka margastwa Muara Angke.



·         Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.
·         Taman Laut
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.
·          Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.


·         Menerapkan program pembangunan berkelanjutan
Semakin modernnya zaman dimana sudah ada berbagai program pembangunan proyek gedung pencakar langit dan bangunan permanen lainnya yang seringkali pembangunan tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan dan ruang publik untuk kehidupan. Bukan hanya flora dan fauna saja yang terancam namun bencana alam juga mengancam jika keseimbangan alam berubah. Jadi pemerintah saat ini sangat perlu membuat sebuah undang-undang untuk mengatur pembangunan yang berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan ramah lingkungan. Misalnya saja untuk pembangunan gedung paling tidak harus ada lahan hijau di daerah tersebut. Pemerintah juga harus memberikan hukuman bagi mereka yang melanggar peraturan dengan tindakan yang tegas tanpa pandang bulu.
·                            Menetapkan status flora dan fauna
Perlu dilakukan penetapan status pada flora dan fauna terutama yang terancam punah supaya tidak terjadi pemburuan terhadap mereka. Seperti status dilindungi yang diberikan kepada satwa komodo, biawak, landak semut di papua, kanguru pohon, anoa, menjangan, banteng, badak, dahan kuwuk, bajing terbang, trenggiling, kasuari, merak, cendrawasih, harimau sumatera, elang jawa, bajing tanah, macan kumbang, siamang, ikan pesut, ikan hiu, ikan pari, kura-kura atau bulus, gajah, tapir, kelinci liar, kambing hutan, ayam hutan, sing puar, owa, sarudung, bekantan, orang utan, beruang madu, burung beo, landak. Pemerintah juga harus membuat undang-undang tegas dengan melakukan tindakan jika ada yang berusaha menyelundupkan atau memburu flora dan fauna yang sudah diberi status dilindungi.
·         Melakukan penyuluhan dan pendidikan
Usaha ini dapat dilakukan di sekolah maupun di keluarga sejak dari kecil. Memberikan pemahaman bahwa flora dan fauna sangat penting bagi kehidupan akan membuat anak menjadi sadar dan tidak merusak lingkungan yang akan merubah struktur lapisan atmosfer jika melakukan kegiatan yang dapat merusak lingkungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna

Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan berikut ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran floran dan fauna di dunia. pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna di dunia tidak terlepas dari faktor biotic dan faktor abiotik. Faktor biotic di sini adalah faktor fisik seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sedangkan untuk faktor abiotik merupakan faktor non fisik seperti iklim, cuaca, kelembaban udara, curah hujan dan lainnya.
Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna :
·         FAKTOR IKLIM
Faktor ilkim ini juga terdiri dari curah hujan, sinar matahari, kelembapan udara dan angin. Ada beberapa tumbuhan yang hanya bisa hidup dengan adanya sinar matahari yang ada sepanjang tahun, memerlukan banyak air sehingga curah hujan sangat penting, kelembapan udara berkaitan dengan cara tumbuhan tumbuh dan angin yang berguna untuk proses penyerbukan, jadi faktor iklim ini lebih berpengaruh kepada proses pertumbuhan dari flora atau faunanya itu sendiri. Jika flora dan fauna cocok dengan iklim daerah tersebut maka mereka akan bertahan. Namun jika tidak cocok mereka akan kalah dengan seleksi alam.
Pembagian iklim di Indonesia seperti misalnya di daerah iklim tropis banyak ditemukan tumbuhan bewarna hijau yang mengandung banyak klorofil. Pembentukan klorofil ini sangat memerlukan bantuan dari sinar matahari dan di Indonesia matahari tersedia sepanjang tahun. Lain halnya dengan pohon kurma atau kaktus yang bisa hidup di daerah panas karena mereka memiliki sistem persediaan air yang tinggi. untuk fauna juga demikian, coba bayangkan apa yang terjadi jika beruang kutub berada di gurun pasir? Ya, mereka tidak akan bertahan karena beruang kutub memiliki bulu tebal yang berfungsi menghangatkan tubuhnya sedangkan jika berada di gurun pasir mereka akan kalah dengan suhu dan akan terbakar oleh dirinya sendiri.
·         FAKTOR TOPOGRAFI
Topografi atau tinggi rendahnya suatu tempat berkaitan erat dengan suhu udara. Tempat yang semakin tinggi dari permukaan laut akan memiliki suhu semakin rendah. Hal tersebut juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan persebaran dan fauna.
·         TEKANAN POPULASI
Yaitu semakin banyak populasi penyebabkan persediaan bahan makanan tidak mencukupi bagi keturunannya. Oleh karena itu, suatu spesies hewan harus bermigrasi untuk mencari maknan di tempat yang lain.

·         PERUBAHAN HABITAT
Menyebabkan tidak cocoknya suatu spesies hewan untuk terus berada di derah yang ditempati.



























 

No comments:

Post a Comment

KEHIDUPAN AGAMA KERAJAAN KUTAI

KEHIDUPAN AGAMA KERAJAAN KUTAI  A.    PENDAHULUAN   Kutai merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia, yang muncul pada abad k...