BAB II
Pemanfaatan Fauna Sebagai Sumber Daya Di Indonesia
Keberadaa fauna tak
dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia. Hewan mempunyai manfaatnya yang
besar bagi kehidupan manusia. Ada yang saling ketergantungan antara hewan dan
manusia untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing.Ketergantungan fauna pada
manusia adalah dalam upaya perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatka fauna untuk
berbagai tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna oleh manusia antara lain adalah
untuk :
1. Dikonsumsi
Manusia
membutuhkan makanan dari hewan untuk keperluan tubuhnya agar tetap hidup dan
sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis hewan tertentu dikonsumsi oleh manusia.
2. Tujuan
pendidikan dan penelitian
Suaka
margasatwa merupakan tempat yang sangat ideal untuk tujuan pendidikan dan
penelitian karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenishewan dan
ekosistemnya.
3. Sarana
rekreasi
Keanekaragaman
fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat menghasilkan devisa
bagi pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya Cibodas, di Jawa
Barat, Pulau Komodo di P. Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan Ujung Kulon
di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis domestik
dan luar negeri.
Suaka alam merupakan
kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi utama sebagai kawasan
perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hewan serta tata lingkungannya.
Suaka alam merupakan usaha konservasi fauna yang mencakup cagar alam dan suaka
margasatwa.
Suaka margasatwa adalah
kawasan suaka alam yang mempunyai ekosistem asli, memiliki ciri khas berupa
keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. Suaka margasatwa bertujuan untuk
melindungi dan melestarikan kelangsungan hidup satwa tertentu agar tidak punah.
Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Cagar alam merupakan
kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa dan tata lingkungannya. Kawasan ini untuk melindungi dan melestarikan
fauna yang hidup di dalamnya yang mempunyai nilai tertentu agar dapat
berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain itu cagar alam juga
dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi.
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa fungsi dari suaka margasatwa dan cagar alam adalah
sebagai berikut:
1. Melindungi
fauna dari ancaman kepunahan.
2. Menjaga
kesuburan tanah.
3. Mengatur
tata air.
4. Menjadi
tempat/obyek wisata.
5. Menambah
sumber devisa negara.
6. Menjadi
tempat belajar di lapangan (praktek).
7. Menjadi
tempat penelitian.
Sumber daya alam adalah
segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat digunakan untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia yang lebih baik. Banyak sekali sumber daya alam yang
dapat dimanfaatkan untuk hidup.Sumber daya alam hewani adalah sumber daya alam
yang berasal dari hewan.
Sumber daya alam ini
dapat diperbarui karena selama hewan masih berkembang biak maka populasi hewan
itu sendiri akan tetap ada. Sumber daya alam hewani memiliki segudang manfaat
bagi kehidupan manusia. Itulah kenapa banyak sektor yang bergerak di bidang
hewani untuk melestarikan setiap hewan yang hidup di muka bumi
Persebaran
Fauna di indonesia
Indonesia berada di antara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu kawasan Oriental dan Australia. Berbagai jenis fauna yang ada di indonesia meliputi jenis Mamalia lebih (dari 500 jenis) kupu-kupu (lebih dari 100 jenis), reptil (lebih dari 600 jenis), burung ( lebih dari 1.500 jenis), dan amfibi ( lebih dari 250 jenis). Persebaran nya terdiri dari tiga kelompok berdasarkan keadaan geografis, yaitu fauna indonesia barat, fauna indonesia tengah dan fauna indonesia timur.
a.Fauna Indonesia Barat
Kawasan fauna indonesia barat meliputi pulau sumatra, pualu jawa, pulau kalimantan dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Fauna kawasan indonesia barat sering disebut fauana dangkalan sunda. Batas wilayah kawasan fauana Dangkalan Sunda adalah garis Wallace.
Jenis-jenis kawasan dangkalan sunda termasuk tipe Asiatis antara lain gajah, banteng, beruang, orang utan, harimau, tapir , rusa, badak bercula satu, burung elang, ikan pesut( sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam), kerbau, babi hutan, buaya, tringgiling, biawak, bunglon, dan kijang.
b. Fauna Indonesia tengah
Meliputi Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa tenggara. Jenis- jenis kawasan ini antar lain anoa, babi rusa, kura-kura, biawak,kuskus, kera, tarsius, komodo, buaya, ular, serta berbagai jenis burung, anatara lain burung cenderawasih, maleo, kakatua, nuri, raja udang.
c. Fauna Indonesia Timur
Yang meliputi Papua dan pulau pulau kecil di sekitarnya. Wilayah ini sering disebut wilayah fauna Dangkalan Sahul. Jenis – jenis fauna di kawasan Dangkalan Sahul termasuk tipe Australis, antara lain kanguru, wallaby, cenderawasih, kasuari, kakatua, nokdiak (landak irian), opusum laying( pemanjat bergantung), buaya, biawak, kadal dan kura-kura.
Indonesia berada di antara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu kawasan Oriental dan Australia. Berbagai jenis fauna yang ada di indonesia meliputi jenis Mamalia lebih (dari 500 jenis) kupu-kupu (lebih dari 100 jenis), reptil (lebih dari 600 jenis), burung ( lebih dari 1.500 jenis), dan amfibi ( lebih dari 250 jenis). Persebaran nya terdiri dari tiga kelompok berdasarkan keadaan geografis, yaitu fauna indonesia barat, fauna indonesia tengah dan fauna indonesia timur.
a.Fauna Indonesia Barat
Kawasan fauna indonesia barat meliputi pulau sumatra, pualu jawa, pulau kalimantan dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Fauna kawasan indonesia barat sering disebut fauana dangkalan sunda. Batas wilayah kawasan fauana Dangkalan Sunda adalah garis Wallace.
Jenis-jenis kawasan dangkalan sunda termasuk tipe Asiatis antara lain gajah, banteng, beruang, orang utan, harimau, tapir , rusa, badak bercula satu, burung elang, ikan pesut( sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam), kerbau, babi hutan, buaya, tringgiling, biawak, bunglon, dan kijang.
b. Fauna Indonesia tengah
Meliputi Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa tenggara. Jenis- jenis kawasan ini antar lain anoa, babi rusa, kura-kura, biawak,kuskus, kera, tarsius, komodo, buaya, ular, serta berbagai jenis burung, anatara lain burung cenderawasih, maleo, kakatua, nuri, raja udang.
c. Fauna Indonesia Timur
Yang meliputi Papua dan pulau pulau kecil di sekitarnya. Wilayah ini sering disebut wilayah fauna Dangkalan Sahul. Jenis – jenis fauna di kawasan Dangkalan Sahul termasuk tipe Australis, antara lain kanguru, wallaby, cenderawasih, kasuari, kakatua, nokdiak (landak irian), opusum laying( pemanjat bergantung), buaya, biawak, kadal dan kura-kura.
SATWA BUDIDAYA
·
Perikanan
Perikanan adalah
kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya
hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan
pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan
dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di Indonesia, menurut UU RI
no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan
dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan
dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
Sekitar 70% wilayah
Indonesia terdiri dari lautan sehingga hasil sumber daya perikanan pun akan
sangat melimpah. Perlu dilakukan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam
perikanan dengan baik dan terstruktur agar dapat dimanfaatkan secara optimal
dan bisa dinikmati secara berkesinambungan dari generasi ke generasi.
Peran pemerintah dan
masyarakat (khususnya nelayan) sangatlah penting dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam perikanan. Salah satu upaya tersebut dapat
diaplikasikan seperti pembuatan kebijakan dalam teknis penangkapan ikan
misalnya pelarangan menggunakan bom ikan, pengaturan waktu tangkap, membatasi
jumlah tangkapan maupun menerapkan standar ukuran ikan yang hanya boleh
ditangkap.
a. Jenis
Perikanan dan Persebarannya di Indonesia.
Secara umum jenis
perikanan dan persebarannya dapat kita golongkan menjadi 3 macam, yakni:
1. Perikanan
Darat
Yang termasuk perikanan darat adalah sebagai berikut
:
·
Perikanan air payau atau perikanan
tambak
Syarat
perikanan tambak:
a) Lahannya
merupakan zona pasang naik surut
b) Tanahnya
subur bagi pertumbuhan makanan ikan
c) Dekat
dengan sungai dan curah hujannya tinggi
d) Transportasi
untuk pemasaran mudah
e) Tersedianya
benih
Jenis ikan yang sering
dibudidayakan di tambak yaitu bandeng dan udang. Daerah persebaran budidaya
tambak tersebut terdapat dipantai utara Banten, Jakarta,
Cirebon,Pekalongan,Pati,Rembang,Gresik,Surabaya,Pasuruan,Bangil,Probolinggo dan
Madura.
·
Perikanan Kolam Air Tawar
Jenis ikan yang dibudidayakan
meliputi : ikan mas,gurame,tawes,nila,mujair dan lele.
Daerah persebaran budidaya kolam
air tawar antara lain Jawa Barat dan Minahasa.
·
Perikanan di Rawa,Waduk,Danau dan Sungai
Budidaya ikan yang dilakukan
didanau antara lain di Danau Toba dan Danau Tempe. Sedangkan budidaya ikan di
waduk misalnya yang dilakukan di Waduk Cirata, Jatiluhur atau Jawa Barat dan
Waduk Karangkates.
·
Perikanan sawah
Jenis perikanan ini disebut juga
perikanan mina padi. Caranyadengan menebarkan benih ikan (tawes atau munjair)
pada waktu tanam padi dan memanennya pada saat padi sudah masak.
2. Perikanan
Laut
Wilayah laut yang merupakan daerah
penangkapan ikan terbagi menjadi 3 bagian:
·
Perairan pantai
·
Perairan laut dangkal, contohnya Laut
Jawa,Selat Sunda,Selat Malaka.
·
Daerah upwelling current
Beberapa
daerah upwelling current adalah Selat Makasar,sebelah selatan Pulau Jawa sampai
timor,Laut Arafuru bagian timur dan Kepulauan Aru.
Menurut pengusahaannya, perikanan laut dikelompokkan
menjadi :
a) Perikanana
Rakyat
Perikanan
rakyat adalah perikanan yang dilakukan para nelayan di sepanjang pantai dengan
perahu-perahu sederhana. Daerah-daerah yang ramai adalah Bagan
siapi-api,Bengkalis,Bawean,Madura,Tuban,Muncar,Kota Baru,Flores dan Ambon.
Jenis ikan yang ditangkap antara lain :
tongkol,tenggiri,kakap,kembung,layur,teri.
b) Perikanan
Industri
Cirri
khas perikanan industry yang menggunan peralatan modern, hasil penagkapan ikan
untuk diperdagangkan dalam bentuk ikan asin,ikan segar,dan ikan dalam kaleng.
Daerah perikanan industri diantaranya Bagab siapi-api,Tegal,Ujung Pandang dan
Ambon.
b. Kendala-Kendala
dalam Bidang Perikanan.
Kegiatan
ekonomi disektor perikanan banyak terdapat kendala yang mengakibatkan
kesejahteraan para nelayan atau pelaku budidaya ikan dinilai masih jauh dari
harapan. Adapun beberapa kendala tersebut, antara lain sebagai berikut:
·
Masih banyak sistem penangkapan ikan di
perairan darat yang kurang memerhatikan faktor kelestarian lingkungan alam
seperti menggunakan bom, racun, setrum listrik dll.
·
Pengetahuan para nelayan tentang
perikanan masih tergolong rendah sehingga belum mampu mengelola sumber daya
alam secara optimal.
·
Peralatan yang digunakan nelayan untuk
menangkap ikan masih relatif sederhana dan masih tergantung oleh faktor cuaca.
·
Nelayan tidak punya modal sehingga sulit
untuk mengembangkan diri.
·
Proses pengolahan ikan masih menggunakan
alat-alat sederhana sehingga seringkali tidak efisiensi tenaga, biaya dan
hasilnya pun hanya sedikit.
·
Banyak para nelayan yang terjerat utang
oleh para tengkulak dan rentenir sehingga para nelayan semakin terpuruk dalam
kemiskinan.
·
Peternakan
Peternakan merupakan kegiatan mengembangbiakan hewan ternak serta
membudidayakan hewan tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dan manfaat
dari hewan tersebut. Fungsi utama dari adanya peternakan bukan hanya memelihara
hewan saja namun juga ada fungsi lainnya yang tak kalah penting yaitu
mendapatkan manfaat dan hasil yang sudah direncanakan sebelumnya dan menerapkan
sistem manejemen tertentu untuk bisa mendapatkan tujuan yang telah ditetapkan.
Pada umumnya, peternakan di Indonesia hanya dilakukan sebagai pekerjaan
sambilan. Usaha peternakn di Indonesia kurang berkembang karenadipengaruhi oleh
faktor iklim yang kurang menguntngkan yaitu tingkat curah hujan yang tinggi,
sehingga tidak mendukung tumbuhnya padang rumput yang merupakan bahan makanan
ternak.
Usaha peternakan yang merupakan mata pencaarian pokok hanya terdapat di
Madura dan Nusa Tenggara di Madura diternakkan sapi pedaging. Selain di Madura,
ternak banyak dipelihara di Lombok, Flores, Sumbawa, Sulawesi Selatan.
Sedangkan peterkan sapi perah terdapat di daerah Pangalengan dan Lembang, yang
dipelihara dengan sistem tambang.
Beebrapa jenis sapi yang terkenal dari Indonesia antara lain sebagai
berikut:
·
Sapi
bali, merupakan jenis banteng yang dijinakkan yang telah dijinakkan, banyak
dimanfaatkan sebagai sapi pedaging dan pembajak sawah
·
Sapi
Madura, merupakan hasil kawin silang antara Sapi Zebu dari india dengan banteng
·
Sapi
Angole, berasal dari India termasuk golongan Zebu, banyak diternakkan di Pulau
Sumba
·
Sapi
Brahman, termasuk golongan Zebu
Selain sapi, hewan yang diternakkan di
Indoesia yaitu kuda dan babi Kuda banyak diternakkan di pulau Flores, Sumba
,dan Timor Sedangkan babi banyak
diternakkan di daerah Bali, Nusa Tenggara , Sumatera Utara, Kalimantan timur,
dan Sulawesi Utara
Jika dilihat dari jenisny, pengembangan peternakan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
·
Ternak
Hewan Besar, misalnya Sapi,Kuda,dan Kerbau
·
Ternak
Hewan Keci, misalnya Kambing,Domba,Kelinci,dan Babi
·
Ternak
Unggas, misalnya Ayam,Bebek,dan Burung
a.
Tujuan
berternak
Setiap kegiatan pastinya memiliki tujuan termasuk dalam kegiatan
berternak. Contoh dari usaha peternakan adalah mampu menghasilkan keuntungan
atau laba dari penjualan ternak yang dikembangbiakan. Jika ini adalah tujuannya
maka harus dibarengi dengan proses manajemen, akuntasi, pemasarn dan ekonomi
perusahaan yang baik. namun jika tujuan dari peternakan ini adalah untuk bukan komersial
seperti lebih memanfaatkan lahan yang kosong dan lainnya maka harus tetap
dicarikan modal supaya bisa melakukan kegiatan tersebut.
b.
Manfaat
dan hasil beternak
Manfaat dan hasil dari beternak ini akan berkaitan dengan hasil dari
hewan ternak tersebut. Terdapat manfaat nilai ekonomis dari adanya ternak ini
meliputi:
·
Daging
Salah satu hasil utama dari adanya kegiatan
peternakan ini adalah untuk menghasilkan daging. Misalnya saja daging sapi,
domba, ayam dan lainnya. ternak ini biasanya untuk hewan mamalia. Selain
daging, manfaat lainnya yang akan didapatkan adalah susu dari hewan mamalia
ini. susu kemudian juga bisa dibuat menjadi berbagai olahan turunan lainnya
seperti keju, yoghurt, es krim, mentega, kefir dan kumis. Untuk hewan yang
diambil susunya maka jika hewan tersebut sudah tidak produktif lagi biasanya
hewan tersebut akan disembelih untuk diambil daging dan kulitnya.
·
Serat
Manfaat lainnya dari kegiatan beternak adalah
mampu menghasilkan serat tekstil. Biasanya diambil dari bulu hewan seperti
sapi, domba , kambing, rusa, mohair, dan lainnya yang bisa diolah menjadi wol.
Wol ini kemudian dipintal lagi dan dapat menjadi serat benang yang digunakan
untuk membuat pakaian.
·
Pupuk
Dalam usaha peternakan juga bisa menghasilkan
pupuk. Pupuk ini terbuat dari kotoran hewan yang telah dicampur dengan bahan
lainnya sehingga menjadi pupuk kandang non kimia yang baik untuk tanaman dan
lingkungan. Pupuk juga bisa dijadikan sebagai plester bangunan serta bisa
menjadi pembuat api yang optimal.
·
Tenaga
kerja
Hewan yang diternak juga bisa menjadi tenaga
kerja pada berbagai jenis pekerjaan manusia. Misalnya saja sebagai kendaraan
seperti unta dan kuda kemudian sebagai penggerak alat mekanik terutama jika
belum adanya mesin dan bisa juga sebagai pembajak pada lahan pertanian. Saat
ini fungsi hewan ternak untuk tenaga kerja masih digunakan oleh manusia dan
mungkin bisa anda amati di sekitar anda.
·
Pengelolaan
lahan
Terkadang hewan ternak juga bisa dijadikan
sebagai cara untuk mengendalikan beberapa jenis hama dan gulma tertentu pada
lahan pertanian. Selain itu hewan ini juga bisa berfungsi sebagai pemakan
rumput dan semak belukar yang terlalu rimbun pada lahan sehingga dalam
pengelolaan lahan bisa menjadi lebih optimal.
·
Sebagai
penyerbuk tanaman
Saat ini dalam kegiatan pertanian dan
perkebunan tidak jarang menggunakan bantuan dari hewan yang diternak seperti
lebah misalnya untuk dapat membantu proses penyerbukan tanaman lebih cepat dan
lebih baik. perkebunan yang sering menggunakan jasa dari lebah ini adalah
perkebunan apel dan cabai karena tidak bisa kawin dalam satu rumah pada tanaman
tersebut.
·
Biogas
Manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari
kegiatan peternakan adalah dapat dijadikan biogas. Biogas ini diproses dari
fermentasi kotoran hewan sapi yang mengandung zat tertentu untuk membuat bahan
bakar biogas. Dengan adanya teknologibiogas ini bisa menjadi alternatif energi
yang ramah lingkungan dan daoat diperbaharui dibandingkan dengan menggunakan
bahan bakar
SATWA LIAR
MANFAAT SATWA LIAR
·
Sumber protein hewani
Tak kurang dari 20
jenis satwa liar, antara lain rusa, berhasil didomestikasi di dunia, dengan
tujuan produksi daging sebagai sumber protein. Satwa tersebut, merupakan sumber
protein alternatif terbaru yang telah mendapat tempat tersendiri di lidah
konsumen Barat, apa lagi daging rusa berserat empuk dan memiliki gizi yang
baik, rendah kalori dan rendah kolesterol. Domestikasi, merupakan proses
pemeliharaan satwa dari kehidupan liar menjadi di bawah kontrol manusia dan
dikembangkan sesuai dengan tujuan pemanfaatan manusia. Sapi, kuda, kambing dan
lain-lain didomestikasi manusia sejak ribuan tahun lalu.
Sementara hingga saat
ini Indonesia belum memberi perhatian serius terhadap rusa komersial yang
mengarah pada pemanfaatan produk secara profesional dan belum memiliki model
usaha penangkaran sistem peternakan, meskipun Indonesia memiliki tiga jenis
rusa tropis, yakni rusa Jawa, rusa Sambar, dan rusa Bawean.Satu-satunya
penangkaran rusa di Indonesia yang dikembangkan berdasarkan peternakan hanya
ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur di bawah Dinas
Peternakan provinsi sejak 1998.
Potensi satwa liar saat
ini, ujarnya, cenderung dinilai rendah dengan membatasinya sebagai satwa
lindungan, untuk kepentingan estetika, atau tontonan turis dan mengabaikan potensi
manfaat satwa lebih luas. Sering terjadi polemik berkepanjangan antara
penangkaran dan pemanfaatan satwa liar, di mana CITES (Convention on
International Trade in Endangered Species) telah memperingatkan perlunya
kewaspadaan adanya penyalahgunaan status hasil penangkaran dan penangkapan dari
alam. Namun UU no 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
memungkinkan suatu jenis satwa liar berubah status menjadi hewan ternak bila
secara genetik telah stabil tanpa bergantung pada populasi di habitat alam.
·
Wisata Konservasi
Bumi Indonesia sangat
kaya akan sumber-sumber keindahan, baik itu keindahan yang diciptakan oleh
manusia dalam bentuk seni maupun keindahan yang diciptakan oleh Tuhan yang
berupa keindahan bentang alam Indonesia. Dari yang paling dekat yaitu Pulau
Jawa dan Bali saja sudah mempunyai eksotika alam yang beitu menakjubkan,
apalagi seluruh wilayah Indonesia. Bisa dikatakan kalau orang Indonesia begitu
dimanja oleh kekayaan alamnya yang berlimpah sehingga tak jarang banyak manusia-manusia
Indonesia yang terlena dengan keadaan ini.
Sebagian besar sudah
lupa bahwa kekayaan dan keanekaragaman hayati adalah titipan dari Tuhan yang
harus dijaga demi kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Menurut berita
di media masa, keadaan yang terjadi saat ini adalah eksploitasi demi
eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati nusantara mewarnai Indonesia.
Akibatnya banyak masalah yang muncul belakangan ini, tidak hanya punah dan
semakin langkanya keanekaragaman fauna dan flora yang mungkin bagi sebagian
besar masyarakat tidak dirasakan secara langsung, masalah lebih besar yang
muncul adalah bencana alam dan yang lebih parah menurut ahli lingkungan adalah
pemanasan global.
Menghentikan kerusakan
alam di Indonesia sepertinya masih sulit untuk diwujudkan apabila kepentingan
ekonomi dan mungkin politik masih mewarnai pengelolan lingkungan hidup. Kawasan
konservasi berupa taman nasional dan cagar alam mungkin solusi untuk menurunkan
laju kerusakan lingkungan dan pencegah penurunan kualitas keanekaragaman hayati
di Indonesia.
Begitu banyak kawasan
konservasi di negri ini diharapkan mampu menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati di dalamnya serta kehidupan sosial budaya masyarakat yang hidup di
sekitarnya. Di Pulau Jawa yang tercatat sebagai pulau terpadat di Indonesia
mempunyai banyak taman nasional dan cagar alam, namun masalahnya terletak pada
luasan wilayahnya yang menurut ahli masih dirasa kurang untuk ukuran pulau Jawa
dan kawasan tersebut masih terpecah-pecah sehingga wilayah jelajah satwa liar
menjadi terbatas, hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kepunahan dari satwa
tersebut.
Dari ujung barat sampai
ujung timur pulau Jawa mempunyai banyak taman nasional dengan beragamnya
bentang alam sampai keanekaragaman hayatinya. Di bagian barat pada umumnya
mempunyai kondisi iklim yang lebih basah dan bagian timur dari pulau Jawa
mempunyai iklim yang lebih kering. Selain itu berbagai satwa endemik ataupun
satwa maskot di suatu kawasan taman nasional telah menjadikan kawasan tersebut
sangat berarti bagi tempat tinggal terakhir satwa-satwa tersebut.
Menurut UU No. 5 tahun
1990, taman nasional adalahkawasan pelesatarian alam yang mempunyai ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Dengan melihat definisi tersebut maka alangkah baiknya wisata alam lebih
diarahkan untuk mengunjungi kawasan taman nasional, karena selain wisata atau
rekreasi, pengetahuan akan pentingnya konservasi pun akan tertanam dalam hati.
Bagi para penikmat
burung, kawasan taman nasional juga menawarkan eksotisme burung-burung liar
yang mungkin tidak dijumpai di kawasan lain, sehingga tak jarang kawasan ini
mempunyai program bird race atau kompetisi pengamatan burung. Atau untuk
penikmat tantangan alam, kawasan taman nasional juga sangat menawarkan
tantangan alam yang sangat menakjubkan. Kunjungan ke taman nasional dapat
dijadikan ajang untuk mendukung visit indonesia year 2010 dan tentunya
mendukung pelestarian alam di Indonesia.
Macam-Macam Hewan Liar
Bumi ini begitu luas dan besar, dihuni oleh ratusan juta bahkan milyaran organisme yang berbeda. Masih banyak makhluk hidup yang belum bisa diidentifikasikan oleh para ilmuan sampai saat ini. Bumi yang begitu luas ini tentu memiliki tempat untuk hidupnya spesies-spesies lain di atasnya, selain manusia. Binatang-binatang liar dibagi atas habitat mereka yaitu di darat dan di laut. Di darat kita mungkin sudah sering melihat beberapa dari mereka di kebun-kebun binatang, taman safari atau lahan konservasi.- Kucing besar. Bukan berarti kucing yang biasa dipelihara di rumah-rumah dalam ukuran besar, tetapi hewan-hewan karnivora yang masih memiliki hubungan jauh dengan kucing. Mereka di antaranya harimau, singa, macan tutul, macan kumbang, kucing hutan dan semacamnya.
- Herbivora besar. Hewan herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. Sapi termasuk herbivora dan ukurannya tergolong besar tapi coba bandingkan dengan hewan-hewan lain seperti jerapah, gajah, karibu atau bison.
- Primata. Hewan-hewan primata sering kali disamaratakan sebagai ‘keluarga monyet’ meskipun sebenarnya monyet itu hanyalah salah satu dari jenis primata yang beraneka ragam. Meskipun mereka termasuk hewan yang cerdas, habitat alami primata adalah di alam bebas bukan bersama manusia.
- Hewan Amphibi dan Reptilia. Hewan amphibi mampu beradaptasi di dua alam, baik air maupun daratan. Mereka contohnya buaya, kura-kura, atau katak hutan. Ular sendiri termasuk ke dalam reptilia, meskipun sebagian besar dari mereka hidup di hutan atau pepohonan, ada juga yang mampu tinggal dan beradaptasi di daerah perairan.
- Mamalia laut. Bukan berarti ada sapi atau kambing yang bisa berenang, ada beberapa hewan di laut yang ternyata bukan spesies ikan atau reptil melainkan mamalia. Contohnya paus, lumba-lumba, anjing laut dll.
- Ikan besar. Pernah menyaksikan film Jaws? Ya, ikan hiu adalah salah satu penguasa laut, sebagai karnivora dengan badan yang besar. Selain hiu ada ikan-ikan besar lain seperti pari atau tuna yang hidup bebas di lautan.
PEMANFAATAN SATWA LIAR
·
Ular
·
Menyembuhkan
Beberapa Jenis Penyakit
Daging ular juga mampu untuk
mengobati beberapa jenis penyakit, tidak hanya daging ular kobra saja, namun
daging ular biasa juga bisa membantu untuk mengobati beberapa jenis penyakit
secara efektif, oleh karena itu banyak sekali masyarakat yang mengkonsumsi
daging ular untuk tujuan menyembuhkan beberapa penyakit yang diderita. Berikut
beberapa penyakit yang konon dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi daging ular
:
- Alergi berat
- Tekanan darah tinggi
- Stroke
- Kanker
·
Mengobati
Impotensi
Dari beberapa pengalaman orang yang
mengkonsumsi ular, dagingnya sangat efektif untuk meningkatkan gairah dan
sangat ampuh untuk mengobati impotensi.
·
Efektif
untuk anti racun / radikal bebas
Selain mengobati beberapa jenis
penyakit, daging ular juga bisa dimanfaatkan untuk anti racun. Bisa ular memang
bisa dibilang beracun dan sangat mematikan namun di dalam daging ular serta
bisa itu sendiri juga bisa dimanfaatkan untuk anti racun / penawar racun,
terutama radikal bebas yang terdapat pada tubuh.
·
Harimau
Harimau
diburu karena khasiatnya. Bola mata harimau dianggap sebagai obat epilepsi dan
malaria. Bulunya dipercaya sebagai obat sakit gigi. Otaknya digunakan orang
sebagai obat jerawat. Lemaknya dikatakan sebagai obat rematik. Kukunya dapat
berkhasiat mengatasi insomnia. Ekornya dipercaya sebagai obat penyakit kulit.
Selain itu, bulunya dapat dijadikan bahan pakaian atau mantel.
·
Badak
Badak
di Asia Timur diburu karena cula badak dianggap berkhasiat sebagai obat. Di
Timur Tengah, cula badak sering digunakan untuk membuat gagang pedang bernilai
tinggi.
·
Gajah
Gajah
banyak diburu untuk diambil gadingnya. Gading gajah memiliki nilai jual yang
tinggi. Harga gading gajah mahal. Gading gajah dijadikan barang kerajinan
tangan maupun benda dekorasi penghias rumah. Para pemburu gajah sering
menangkap dan membunuh gajah hanya untuk mengambil gadingnya saja. Perburuan
gading gajah yang terus meningkat mengancam keberadaan gajah.
·
Ular dan
Buaya
Ular
dan buaya juga sering diburu untuk diambil kulitnya. Kulit ular dan buaya
digunakan sebagai bahan baku pembuatan tas, ikat pinggang, dan dompet.
·
Cenderawasih
Burung
cenderawasih banyak diburu untuk diambil bulunya. Bulu burung cenderawasih dan
merak sangat indah. Bulu cenderawasih digunakan sebagai hiasan pada topi. Suku
Asmat di Irian Jaya menggunakan bulu cenderawasih sebagai penghias kepala.
Burung cenderawasih termasuk kelompok hewan yang dilindungi karena
keberadaannya yang sudah sangat sedikit. Selain itu, burung cenderawasih hanya
dapat dijumpai di daerah Irian Jaya.
·
Burung
Merak
Burung
merak banyak diburu untuk diambil bulunya. Bulu burung merak digunakan sebagai
penghias reog. Keberadaan burung merak semakin sedikit karena terus diburu.
Bahkan sekarang ini, para seniman reog harus mendatangkan bulu merak dari India
untuk menghias topeng mereka. Hal ini dikarenakan bulu merak susah diperoleh
karena jumlah merak berkurang.
Kepunahan
hewan langka berakibat buruk pada kelestarian jenis hewan tersebut. Selain itu,
kepunahan hewan dapat menyebabkan keseimbangan ekosistemnya terganggu karena terputusnya
rantai makanan. Hal ini dapat dicegah dengan menghentikan perburuan liar dan
membudidayakan hewan tersebut. Budidaya dapat dilakukan secara alami atau
menggunakan teknologi.
UPAYA MENJAGA KELESTARIAN FAUNA DI
INDONESIA
·
Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya. contoh suaka margastwa Muara Angke.
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya. contoh suaka margastwa Muara Angke.
·
Taman
Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.
·
Taman
Laut
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.
·
Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.
·
Menerapkan program pembangunan berkelanjutan
Semakin modernnya zaman dimana sudah ada berbagai program pembangunan proyek
gedung pencakar langit dan bangunan permanen lainnya yang seringkali
pembangunan tersebut tidak memperhatikan aspek lingkungan dan ruang
publik untuk kehidupan. Bukan hanya flora dan fauna saja yang terancam
namun bencana alam juga mengancam jika keseimbangan alam berubah. Jadi
pemerintah saat ini sangat perlu membuat sebuah undang-undang untuk mengatur
pembangunan yang berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan ramah
lingkungan. Misalnya saja untuk pembangunan gedung paling tidak harus ada lahan
hijau di daerah tersebut. Pemerintah juga harus memberikan hukuman bagi mereka
yang melanggar peraturan dengan tindakan yang tegas tanpa pandang bulu.
·
Menetapkan
status flora dan fauna
Perlu dilakukan penetapan status
pada flora dan fauna terutama yang terancam punah supaya tidak terjadi
pemburuan terhadap mereka. Seperti status dilindungi yang diberikan kepada
satwa komodo, biawak, landak semut di papua, kanguru pohon, anoa, menjangan, banteng,
badak, dahan kuwuk, bajing terbang, trenggiling, kasuari, merak, cendrawasih,
harimau sumatera, elang jawa, bajing tanah, macan kumbang, siamang, ikan pesut,
ikan hiu, ikan pari, kura-kura atau bulus, gajah, tapir, kelinci liar, kambing
hutan, ayam hutan, sing puar, owa, sarudung, bekantan, orang utan, beruang
madu, burung beo, landak. Pemerintah juga harus membuat undang-undang tegas
dengan melakukan tindakan jika ada yang berusaha menyelundupkan atau memburu
flora dan fauna yang sudah diberi status dilindungi.
·
Melakukan penyuluhan dan pendidikan
Usaha ini dapat dilakukan di sekolah maupun di keluarga sejak dari kecil.
Memberikan pemahaman bahwa flora dan fauna sangat penting bagi kehidupan akan
membuat anak menjadi sadar dan tidak merusak lingkungan yang akan merubah
struktur lapisan
atmosfer jika melakukan kegiatan yang dapat merusak lingkungan.Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan berikut ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran floran dan fauna di dunia. pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna di dunia tidak terlepas dari faktor biotic dan faktor abiotik. Faktor biotic di sini adalah faktor fisik seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sedangkan untuk faktor abiotik merupakan faktor non fisik seperti iklim, cuaca, kelembaban udara, curah hujan dan lainnya.Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna :
·
FAKTOR IKLIM
Faktor ilkim ini juga terdiri dari curah hujan, sinar matahari, kelembapan
udara dan angin. Ada beberapa tumbuhan yang hanya bisa hidup dengan adanya
sinar matahari yang ada sepanjang tahun, memerlukan banyak air sehingga curah
hujan sangat penting, kelembapan udara berkaitan dengan cara tumbuhan tumbuh
dan angin yang berguna untuk proses penyerbukan, jadi faktor iklim ini lebih
berpengaruh kepada proses pertumbuhan dari flora atau faunanya itu sendiri.
Jika flora dan fauna cocok dengan iklim daerah tersebut maka mereka akan
bertahan. Namun jika tidak cocok mereka akan kalah dengan seleksi alam.Pembagian iklim di Indonesia seperti misalnya di daerah iklim tropis banyak ditemukan tumbuhan bewarna hijau yang mengandung banyak klorofil. Pembentukan klorofil ini sangat memerlukan bantuan dari sinar matahari dan di Indonesia matahari tersedia sepanjang tahun. Lain halnya dengan pohon kurma atau kaktus yang bisa hidup di daerah panas karena mereka memiliki sistem persediaan air yang tinggi. untuk fauna juga demikian, coba bayangkan apa yang terjadi jika beruang kutub berada di gurun pasir? Ya, mereka tidak akan bertahan karena beruang kutub memiliki bulu tebal yang berfungsi menghangatkan tubuhnya sedangkan jika berada di gurun pasir mereka akan kalah dengan suhu dan akan terbakar oleh dirinya sendiri.
·
FAKTOR TOPOGRAFI
Topografi atau tinggi rendahnya suatu tempat
berkaitan erat dengan suhu udara. Tempat yang semakin tinggi dari permukaan
laut akan memiliki suhu semakin rendah. Hal tersebut juga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan persebaran dan fauna.
·
TEKANAN POPULASI
Yaitu semakin banyak populasi penyebabkan
persediaan bahan makanan tidak mencukupi bagi keturunannya. Oleh karena itu,
suatu spesies hewan harus bermigrasi untuk mencari maknan di tempat yang lain.
·
PERUBAHAN HABITAT
Menyebabkan tidak cocoknya suatu spesies hewan untuk terus berada di derah
yang ditempati.